Trik Jadi Jutawan di Usia 30-an
Menjadi jutawan atau miliuner di usia 30-an
tidak lah mudah, kecuali Anda memang berasal dari keturunan keluarga kaya raya.
Anda mungkin memiliki sejumlah tabungan, namun jika Anda membuang banyak uang
untuk berfoya, kekayaan bersih Anda tetap saja masih sebatas mimpi.
Bagaimana caranya menjadi orang kaya pada usia
30-an? Berikut tips terbaik untuk Anda, dilansir dari Travel and
Leisure.
Berwirausaha
Wirausaha sangat dihargai di mana pun, namun
sering diabaikan anak muda. Mereka lebih senang menjadi karyawan atau pekerja
ketimbang memulai usaha sendiri.
Grant Sabatier, pendiri Millennial Money
mengatakan pada mulanya ia bekerja paruh waktu sebagai agen pemasaran digital.
Sembari bekerja, dirinya membangun jaringan dan merintis usaha sendiri dengan
membuatkan situs atau website untuk firma-firma hukum dan akhirnya meraup
keuntungan hingga 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp 714 juta hanya setelah dua
bulan berwirausaha.
Sabatier pun mengabdikan
diri sepenuhnya membesarkan usaha dan mengurangi sebagian besar waktu luang
untuk berpesta dan bersantai. Dalam setahun, dirinya sudah menghasilkan 300
ribu dolar AS atau Rp 4,2 miliar. Ia akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan
paruh waktunya dan fokus membesarkan usaha sendiri. Pengusaha muda ini
menyarankan kaum milenial profesional harus mencari sebanyak mungkin sumber
pendapatan baru di luar pendapatan pokok pekerjaan.
Fokus ke bisnis dan terus belajar
sabatier mengatakan menjadi jutawan atau
miliuner di usia muda harus memiliki semangat jangan cepat puas dengan prestasi
hari ini. Oleh karena itu dirinya menjauh dari media sosial, berhenti
berlangganan Netflix, dan fokus membangun bisnis.
"Anda harus rela menghabiskan banyak
waktu untuk berusaha dan belajar mengembangkan diri. Baca buku bisnis,
dengarkan podcast, ikuti berbagai kursus daring (online) gratis ketimbang
menonton," katanya.
Pria ini mengakui dirinya kehilangan banyak
kesempatan untuk bergaul dan nongkrong dengan teman-teman di saat usianya masih
20-an. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja dan melakukan banyak
perjalanan untuk belajar. Akan tetapi, lama kelamaan Sabatier bisa menemukan
kembali keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi setelah mulai mengenyam
sukses.
Penghasilan untuk diinvestasikan, bukan
dihabiskan
Hanya karena Anda bisa menghasilkan banyak
uang, bukan berarti Anda pandai mengaturnya. Sabatier menilai seseorang minimal
perlu menginvestasikan atau menabung 5-15 persen penghasilannya.
"Jika bisa menekannya 25-50 persen, kelak
di masa tua Anda akan melihat jerih payah Anda begitu dramatis dan
mengagumkan," katanya.
Tentu saja ini membuat Sabatier harus
melakukan penghematan di sana sini. Dia melihat hemat sebagai sebuah kesempatan hidup lebih baik, bukan
sebuah pengorbanan.
Comments
Post a Comment